Peristiwa gaib bukan hal baru bagi masyarakat Indonesia. Hampir setiap daerah pernah dan berpeluang mengalami sebuah peristiwa gaib. Mengapa demikian. Hanya Allah SWT yang mengetahui. Namun,dalam penerawangan para supranaturalis, terjadinya peristiwa-peristiwa gaib tersebut merupakan sebuah simbol atau tanda-tanda yang dberikan Allah ada masyarakat. Allah ingin menunjukkan kebesaran dan kekuasaannya, sehingga masyarakat terjadinya peristiwa gaib. Atau pun di Indonesia segera sadar akan kesalahannya.
Salah satunya adalah meninggalkan kemusrikan, yang hingga saat ini masih saja dilakukan masyarakat Indonesia. Perilaku sirik itu sangat beragam. Ingin naik pangkat minta tolong dukun dengan imbalan miliaran rupiah, ingin sukses sebagai artis minta tolong dukun dengan imbalan puluhan juta rupiah, bahkan telat punya anak saja juga minta tolong dukun untuk dijampi-jampi dengan imbaan puluhan juta rupiah. Padahal, semua kekurangan itu jika meminta tolong pada Allah dengan bermunajat dan berpuasa dengan keyakinan yang kuat, hasilnya dalam waktu dekat pasti terealisasi. Ini karena Allah tak perlu minta tolng siapa pun. Allah cukup berfirman Kun Fayakun dalam sekerjapan mata, maka keinginan manusia akan terpenuhi.
Dan, peristiwa gaib yang baru saja terjadi di Tulungagung dialami oleh seorang Suyono (53). Warga Desa Joho, Kecamatan Kalidawir, Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, itu mengaku mendapatkan ular piton berkepala manusia dari seseorang bernama Mbah Tohir. Proses mendapatkanya juga di luar akal sehat, yakni melalui sebuah mimpi.
“Dalam mimpi saya bertemu mbah Tohir yang sudah meninggal. Dan secara jelas dia mengatakan kepada saya, untuk mengambil pusaka yang disimpanya dalam kamarnya,” tutur dia saat ditemui harian nasional Seputar Indonesia.
Menurut ia, pesan dalam mimpi itu terbukti saat ia datangi sebuah rumah di tengah hutan sebagaimna pesan Mbah Tohir dalam mimpinya. Ia mendapatkan sebuah kotak kayu bercat hitam. Setelah dibongkar di dalamya terdapat kotak kaca, dengan seekor ular aneh berkepala manusia yang keadaa sudah kaku.
“Kalau menurut saya kepala ular yang menyerupai kepala manusia itu asli bukan rekaan. Mirip dengan jenglot, makhluk aneh yang dulu pernah menggegerkan Jawa Timur,” kata Suyono.
Suami Sri Utari (50) yang baru dikaruniai satu putra ini menceritakan lebih lanjut bagaimana pertama kalinya kotak hitam milik mendiang Mbah Tohir dibuka.
Selain ular aneh itu, Yono menemukan dua buah keris berukuran kecil yang berada dalam kotak kaca, di mana ular itu tersimpan. Kedua pusaka itu kemudian diserahkanya kepada keluarga almarhum. Selain keris juga ada sebotol minyak zafaron ukuran kecil yang diduga digunakan Mbah Tohir semasa hidup untuk memberikan aroma wewangian pada jasad “hewan piaraan” aneh tersebut.
Yono mengaku sangat dekat dengan almarhum Mbah Tohir semasa hidupnya. Namun tidak pernah melihat paranormal yang namanya cukup terkenal di wilayah Kecamatan Kalidawir memiliki hewan aneh. “Karenanya setiap malam Jumat saya selalu memberikan wewangian zafaron ke seluruh tubuh ular ini. Harga minyak ini sebotol kecil Rp45 ribu,” ujarnya.
Sejak dirinya mendapat makhluk aneh itu banyak warga berbondong-bondong ingin mengamati ular unik itu dari dekat. Bahkan mereka yang datang ini tidak hanya dari Tulungagung dan eks Karsidenan Kediri, tapi juga Malang, Surabaya, bahkan Yogyakarta.
Saat ini “hewan aneh” yang memfosil itu dititipkan Suyono di rumah Wiji (55), kakaknya yang bertempat tinggal di Jalan Ki Mangunsarkoro, Desa Beji, Kecamatan Boyolangu. Banyaknya orang yang menjadi tamunya itu yang menjadikan alasan dirinya memindahkan ular aneh itu dari rumahnya.
“Setiap hari rata-rata orang yang melihat ada kalau 40 orang. Bahkan ada yang sudah menawar Rp10 juta. Tapi sampai saat ini saya belum berniat menjualnya. Entah kalau nanti,” paparnya singkat